Jasa Konstruksi Sesuai Syariah, Tanpa Biaya Tersembunyi

1. Kenapa Nata Bata tidak mengambil margin dari bahan material?

Sebagai penyedia jasa konstruksi syariah, kami hanya bertindak sebagai wakil dari klien berdasarkan akad wakalah. Kami tidak menjual material dan tidak mengambil keuntungan dari barang yang bukan milik kami. Karena itulah, kami tidak pernah markup harga bahan.

2. Kalau tanpa margin, Nata Bata untungnya dari mana?

Kami tidak mengambil untung dari material atau jasa tukang. Sebagai gantinya, kami menetapkan fee manajemen proyek yang disepakati di awal. Fee ini sebagai imbalan atas jasa kami dalam mengelola proyek agar berjalan lancar dan amanah.

3. Apa itu akad wakalah dalam proyek bangunan?

Akad wakalah adalah dasar utama dalam proyek syariah. Artinya, klien memberikan kuasa kepada kami untuk mengelola pembangunan. Kami bukan kontraktor borongan yang menjual hasil jadi, tapi wakil yang bekerja menjalankan amanah klien.

4. Apa bedanya Nata Bata dengan kontraktor biasa?

Sebagai penyedia jasa konstruksi syariah, Nata Bata tidak mengambil margin tersembunyi dari pembelian bahan atau tenaga kerja. Semua pengeluaran dibuka secara transparan dan hanya mengambil fee manajemen sesuai kesepakatan. Ini berbeda dengan sistem borongan konvensional yang tidak selalu terbuka soal biaya.

5. Kalau saya tidak bisa belanja bahan sendiri, gimana?

Melalui akad wakalah bil ujrah, kami bisa membantu Anda membelanjakan bahan atas nama Anda. Kami akan mencatat semua struk dan laporan belanja dengan rinci. Anda tetap bisa mengontrol kualitas dan jenis material yang digunakan.

6. Apakah sistem ini aman dan legal?

Ya, sistem kontraktor syariah berbasis akad wakalah ini aman dan sah secara hukum.

Sebagai kontraktor syariah, kami menjalankan proyek berdasarkan akad wakalah, yaitu pemberian kuasa dari pemilik proyek kepada kami sebagai pengelola. Dalam hukum perdata Indonesia, konsep ini dikenal sebagai pemberian kuasa, yang diatur dalam Pasal 1792 KUHPerdata.

Untuk memperkuat kejelasan, kami juga membuat nota kesepakatan tertulis yang menjelaskan hak, kewajiban, dan ruang lingkup kerja. Semua dibuat transparan agar aman secara syariah, juga kuat secara hukum negara.

7. Apa ada jaminan pekerjaan tukang sesuai syariah juga?

Kami menerapkan standar amanah dalam setiap pekerjaan tukang. Kami menyeleksi tukang yang tidak hanya ahli secara teknis, tapi juga bisa menjaga kejujuran dan kualitas kerja. Ada masa garansi untuk pekerjaan yang kami kelola.

8. Apakah saya bisa mengontrol pengeluaran proyek?

Tentu saja.

Transparansi adalah kunci dalam proyek syariah. Karena bahan dibeli atas nama Anda, semua pengeluaran akan dicatat dan dilaporkan. Anda bisa tahu ke mana uang digunakan dan memastikan semuanya sesuai rencana.

9. Kalau ada sisa uang belanja, dikembalikan nggak?

Kami tidak berhak atas uang lebih. Sisa dana belanja akan kami kembalikan sepenuhnya karena itu milik Anda. Prinsip kami adalah jujur dan adil dalam mengelola proyek, hanya mengambil yang memang menjadi hak kami.

10. Kenapa harus pakai sistem syariah seperti ini?

Karena kami tidak hanya berbisnis. Kami menjalankan syariah Islam dalam setiap keputusan.

Kami takut pada Allah, dan bagi kami bisnis bukan hanya soal untung dan rugi—tapi soal surga dan neraka.
Kami ingin setiap proyek yang kami jalankan membawa keberkahan, bukan hanya hasil yang rapi di dunia, tapi juga tanggung jawab yang bisa kami pertanggungjawabkan di akhirat.

Itulah kenapa kami memilih sistem syariah: tidak mengambil hak yang bukan milik kami, tidak menutup-nutupi biaya, dan tidak membangun di atas akad yang bathil. Kami menjaga amanah klien sebagaimana kami ingin amanah kami dijaga.

InsyaAllah, proyek yang dibangun dengan cara yang benar akan menghasilkan hasil yang bukan hanya indah—tapi juga berkah.